Gerak geri ku atur begitu rapi, susun atur kata ku jaga, kadang-kadang ada yang tersimpul, namun dek kelemahan diri ini hanya mampu senyum dan bertahan, ku biar kemahuan orang diselilingku dipenuhi, walau dalam hati tersempit kepedihan dan keperitan namun kususuli dengan niat ingin memupuk keikhasan agar Ilahi memandang kedalam hati.
Aku ingin menjadi seperti bunga, bisa membuat orang suka bila melihatnya, dan bisa juga menjadikan hati gembira, cantik dipandang dan harum juga bila dihidu. Tidak pernah menyakiti orang lain. Ku harap Redhai Ilahi sentiasa menemani ku dalam setiap nafas yang ku hela. Ku simpan Hasrat dihati, ku belai harapan yang tinggi, ku Menanti sesuatu yang bisa mengubah segala-segalanya.
Sesuatu saat Yang aku sentiasa menanti tanpa jemu, cukuplah wahai diri dari keluh kesah yang tiada bertepi. Sunyi sepi, gundah gulana, jika disulami dengan kesabaran suatu saat nanti pasti di ganti dengan sesuatu yang lebih indah. Tiada duka kalau bukan kita sendiri yang cipta, tiada bahagia jika kita cuba hindarinya, Tiada sesuatu yang kekal di dunia. Tiada manusia yang memilih jalan untuk derita, tiada senang jika tidak disusuli dengan kepayahan.
Andai Waktu Itu Aku
andai bisaku ulang waktu hilang dan terbuang
andai bisaku perbaiki segala yang terjadi
pasti akulah Yang Paling sempurna,
oleh dek kerana waktu itu tidak bisa diulang
Allah sediakan pelbagai jalan untuk kita terus melangkah menjadi lebih baik
dan perbaiki segala yang telah tercalar.
Peluang Taubat Terbentang luas, Peluang Berjaya masih terbuka
ketuk jiwa, selami hati
celik mata, reset minda